Nyepi di Bali: Saat Pulau Seribu Pura Benar-Benar Beristirahat

By Dewa - August 19, 2025



Bagi saya, roh Bali tidak hanya hadir lewat pemandangan alamnya yang indah, tetapi juga dari sisi budaya yang berpadu dengan religi. Mayoritas masyarakat Bali memeluk agama Hindu, sehingga wajar jika pulau ini dikenal dengan sebutan Pulau Seribu Pura.

Perpaduan budaya dan religi melahirkan beragam tradisi yang menarik bagi wisatawan. Salah satunya adalah Hari Raya Nyepi.

Nyepi merupakan Tahun Baru Saka, namun berbeda dengan perayaan tahun baru di tempat lain. Tidak ada pesta meriah, melainkan hening, sepi, dan refleksi diri. Uniknya, saat Nyepi seluruh Bali benar-benar “shutdown”. Aktivitas berhenti total, transportasi ditutup, orang tidak boleh keluar rumah, lampu dimatikan, bahkan bandara internasional pun tutup. Bali menjadi satu-satunya daerah di dunia yang melakukan hal seperti ini.

Yang membuat saya takjub, penutupan total ini bisa berjalan lancar berkat dukungan penuh masyarakat non-Hindu dan pemerintah. Tanpa toleransi dan kebersamaan, Nyepi di Bali tidak mungkin bisa berlangsung seperti sekarang.

Pada hari itu, Bali benar-benar hening. Sebuah pulau yang tak pernah tidur akhirnya beristirahat. Alam pun mendapat jeda untuk bernapas kembali, sementara manusia diajak untuk masuk ke dalam dirinya, merenung, dan menemukan ketenangan di tengah kegelapan malam.

Bagi Anda yang hobi fotografi seperti saya, Nyepi adalah saat terbaik untuk melihat langit Bali. Dengan minimnya cahaya lampu, bintang-bintang tampak bertebaran begitu jelas, pemandangan yang jarang kita lihat di hari-hari biasa.

Dan itulah Bali. Sebuah pulau yang tidak pernah kehabisan cerita, tempat budaya, agama, dan toleransi melebur menjadi harmoni yang indah.



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar